Ada orang yang kehadirannya langsung bikin suasana tegang — bahkan sebelum mereka bicara. Dan itu bukan kamu yang lebay, tapi tubuhmu yang menangkap sinyal bahaya halus.
---
✨ Penjelasan sederhananya begini:
Kita semua punya sistem alami di tubuh yang disebut “neuroception” — kemampuan otak untuk merasakan apakah sebuah situasi aman atau tidak, bahkan sebelum kita sadar.
Jadi saat ada orang dengan nada keras, tatapan tajam, atau energi mendominasi, tubuhmu langsung bereaksi:
jantung berdebar,
pundak menegang,
napas jadi pendek,
pikiran terasa siaga.
Tubuhmu belum tentu tahu kenapa, tapi dia tahu “ada sesuatu yang tidak aman.”
---
🌫️ Kadang orang seperti itu memancarkan energi tegang karena:
Mereka terbiasa ingin mengontrol orang lain.
Mereka menyimpan emosi belum selesai (marah, iri, kecewa).
Atau mereka memang terbiasa dengan cara bicara dan gestur dominan, jadi auranya terasa “menyerang.”
Dan orang yang sensitif dan empatik seperti kamu otomatis menangkap itu lebih cepat daripada orang lain.
---
🌿 Yang bisa kamu lakukan saat bertemu mereka:
1. Langsung sadari napasmu. Tarik dalam lewat hidung, hembus pelan lewat mulut.
2. Rasakan telapak kaki menapak tanah. Ini menenangkan sistem saraf dan menandakan “aku tetap di tubuhku.”
3. Jangan berusaha menyenangkan mereka. Cukup tatap lembut, dengarkan secukupnya, lalu batasi kontak kalau perlu.
4. Setelah mereka pergi, goyangkan tubuh pelan atau peregangan, biar ketegangan tidak tersimpan di otot.
---
Kita mulai dari versi lembut ya — bisa kamu lakukan kapan pun habis ketemu orang yang bikin tegang atau suasananya berat. Cukup 1 menit.
---
🌬️ Ritual 1 Menit Menetralkan Energi Berat
1. Tarik napas pelan lewat hidung.
Rasakan udara masuk ke dada, lalu ke perut. Bayangkan udara itu berwarna putih terang yang bersih.
2. Hembuskan pelan lewat mulut.
Saat menghembus, bayangkan semua rasa tegang, takut, atau canggung keluar dari tubuhmu dalam bentuk asap gelap.
3. Letakkan tangan di dada.
Ucapkan dalam hati pelan-pelan:
> “Aku aman sekarang. Energi orang lain bukan milikku. Aku kembalikan semua yang bukan punyaku.”
4. Rasakan kaki menapak lantai atau tanah.
Bayangkan akar kecil tumbuh dari telapak kakimu ke dalam bumi.
Bumi menyerap semua energi berat itu dan menukarnya dengan ketenangan.
5. Terakhir, angkat bahu pelan dan hembuskan napas sambil mengendurkan tubuh.
Rasakan ringan, hangat, dan damai di dadamu.
Ucapkan lembut:
> “Aku kembali ke diriku sendiri.”
---
0 Comments:
Posting Komentar