---
Berbicara Lembut tapi Berwibawa: Panduan Praktis
Berbicara lembut tapi berwibawa artinya kamu bisa menyampaikan pendapat atau batasan dengan tenang, jelas, dan dihormati, tanpa harus meninggikan suara atau marah. Kuncinya ada di nada suara, bahasa tubuh, kata-kata, dan ekspresi. Berikut panduannya:
---
1. Nada Suara
Gunakan nada stabil dan tenang.
Jangan terlalu pelan hingga sulit didengar, juga jangan terlalu keras sampai terdengar marah.
Contoh:
“Maaf, saya rasa cara itu kurang tepat.”
Nada suaranya tetap lembut, tapi jelas terdengar.
---
2. Kecepatan Bicara
Bicara perlahan dan jelas, beri jeda sejenak di kalimat penting.
Contoh:
“Saya mengerti maksudmu… tapi saya ingin kita pertimbangkan juga opsi lain.”
---
3. Pilihan Kata
Gunakan kata netral atau positif untuk menyampaikan pesan, hindari kata yang menyerang.
Contoh:
Daripada berkata “Kamu salah!”, lebih lembut tapi wibawa:
> “Menurut saya, ada cara lain yang bisa lebih efektif.”
Memberi kesan tegas tanpa membuat orang defensif.
---
4. Bahasa Tubuh
Tegap tapi rileks, bahu santai, kepala tegak.
Tatap mata lawan bicara sedikit lebih lama dari biasanya, tapi jangan menatap tajam.
Hindari gelisah, seperti menggeser tangan atau kaki terus-menerus.
---
5. Ekspresi Wajah
Senyum ringan membantu menenangkan suasana tapi tetap memberi kesan percaya diri.
Hindari ekspresi cemberut atau kaget, supaya ucapanmu lebih dihargai.
---
6. Latihan Harian (5 Menit)
Setiap pagi atau malam, praktekkan 1 kalimat “lembut tapi tegas” di depan cermin.
Rasakan postur, napas, dan nada suara.
Contoh kalimat latihan:
“Saya bisa bicara tegas tapi tetap tenang.”
“Pendapat saya penting dan layak didengar.”
---
0 Comments:
Posting Komentar